Rumored Buzz on mimisan dan pusing
We won't hook up with the server for this application or Internet site at this time. There could possibly be excessive site visitors or possibly a configuration error. Consider yet again later, or contact the app or Web-site operator.
Namun, ketika Anda membungkuk ke depan, darah lebih mudah mengalir kembali ke jantung. Hal ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat pembekuan darah. Dengan mengurangi tekanan darah di kepala dan mempercepat pembekuan darah, membungkuk ke depan dapat membantu menghentikan mimisan dengan cepat. Jika Anda mengalami mimisan, cobalah membungkuk ke depan dan menjepit hidung Anda selama 10-15 menit. Cara ini biasanya akan menghentikan pendarahan. Kompres dingin
Dinginkan tubuh Anda. Menurunkan suhu tubuh dapat mengurangi aliran darah ke hidung Anda. Untuk menurunkan suhu tubuh, masukkanlah es batu ke dalam mulut Anda. Dengan begitu, suhu tubuh Anda akan turun lebih cepat dibandingkan dengan mendinginkan bagian luar hidung.
Tumor merupakan salah satu penyakit berbahaya yang salah satu gejala yang bisa ditimbulkan adalah mimisan. Tumor yang terjadi di space nasofaring atau di bagian sekitar hidung akan menekan pembuluh darah di sekitarnya sehingga akhirnya terjadi mimisan sering setiap hari.
Menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan berkontribusi pada kesehatan hidung dan meminimalisir risiko mimisan. Perhatikan beberapa hal berikut: Konsumsi makanan bergizi seimbang: Asupan nutrisi yang cukup membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan pembuluh darah. Istirahat yang cukup: Tubuh yang cukup istirahat akan lebih mampu memperbaiki sel-sel yang rusak, termasuk di dalam hidung. Kelola stres dengan baik: Stres dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk kesehatan pembuluh darah. Hindari merokok: Merokok dapat mengiritasi selaput lendir hidung dan meningkatkan risiko mimisan.
Ketika Anda mimisan, duduklah dengan tenang dalam posisi tegak sambil sedikit condong ke depan. Lalu jepit hidung yang berdarah menggunakan jari dengan kuat selama 5 menit.
alergibahayadiabetesdiaregatalgejala penyakitherbalhipersensitifitashipersensitivitashipertensiinfeksikankerkebiasaan burukkesehatan darahkesehatan kulitkesehatan matakesehatan wanitakolesterolkulitmakananmakanan berbahayamakanan sehatmatamerk obat amerk obat bmerk obat cmerk obat dmerk obat emerk obat Fmerk obat Gmerk obat Imual tanpa muntahobatobat infeksiobat kerasobat reseppengobatanpenyakit ginjalpenyakit jantungpenyebabruam kulitsakit kepalasembelitTindakan Medisvitamin
Apa sih penyebabknya? Sebenarnya penyebab terjadinya gejala mimisan sangatlah banyak dan beragam. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya mimisan :
Gunakan semprotan hidung oksimetazolin. Walaupun Anda faktor penyebab mimisan tidak sering mengalami mimisan, Anda bisa mencoba obat semprot hidung jika tidak memiliki masalah tekanan darah tinggi. Obat ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di hidung Anda.
Mimisan, yang juga dikenal sebagai epistaksis, adalah keluhan umum yang bisa terjadi secara spontan. Mimisan bisa terjadi saat lapisan dalam hidung seseorang terluka atau kering. Luka pada pembuluh darah kecil di dalam hidung kemudian memicu mimisan.
Sebelum pergi ke dokter, ada baiknya rongga hidung yang mimisan disumbat dengan kasa steril atau kain bersih sambil hidung terus dijepit dengan kedua jari tangan. Tujuannya agar selama perjalanan tidak ada darah yang langsung menetes.
Mimisan anterior terjadi ketika pembuluh darah di depan hidung pecah dan berdarah. Sedangkan mimisan posterior terjadi di bagian terdalam dari hidung. Mimisan jenis ini dapat berbahaya karena darah mengalir ke belakang tenggorokan.
Mendongakkan kepala justru akan memperparah keadaan karena darah akan mengalir ke saluran pernapasan. Ketimbang mendongak, biarkan darah tetap mengalir ke bawah dan duduklah dengan tegak.
Beberapa penyebab mimisan setiap hari bisa terjadi karena berbagai penyebab tergantung dari jenis mimisan yang dialami penderita. Sedangkan untuk penanganan mimisan tersebut juga harus disesuaikan dengan penyebabnya sehingga pengobatan yang diberikan bisa tepat sasaran.